Kadangkala kita menjumpai pohon melengkung disebabkan oleh lebatnya daun, buah ataupun keduanya. Seperti yang penulis jumpai pada pohon Sirsat yang tumbuh di belakang kelas VIII A. Setelah penulis amati ternyata melengkungnya batang pohon Sirsat tersebut disebabkan oleh lebatnya daun dan cukup banyaknya buah sehingga batang pohon tidak mampu menahannya. Faktor alam juga berpengaruh karena terjadi pada saat musim hujan apalagi jika disertai dengn angin. Ada baiknya memang perlu kegiatan pemangkasan untuk mengindari peristiwa serupa terjadi pada pohon yang lainnya.
Dilansir dari Kompas.com, pemangkasan sngat penting bagi perkembangan, kesehatan dan produktivitas pohon itu sendiri. Pemangkasan mutlak dilakukan agar tampilan dan tajuk tanaman selalu bagus dan taman tampak rapi. Umumnya pertanyaan akan judul artikel ini bisa langsung dijawab dengan tepat dan cepat, yakni: supaya tampilan/tajuk tanaman selalu bagus dan taman tampak rapi.
Apa Manfaat Pemangkasan? Selain memperindah dan menyeimbangkan bentuk tanaman, pada dasarnya pemangkasan merupakan upaya perawatan yang mengacu pada berbagai manfaat atau tujuan tertentu, sebagai berikut;
– Mengatur dan mengarahkan pertumbuhan Pemangkasan sengaja dilakukan bila kita ingin mempertahankan bentuk alami dari tanaman yang bersangkutan. Bisa saja terjadi bahwa sebagian tanaman mungkin kurang menerima curah matahari, karena terhalang oleh dinding, misalnya. Dengan demikian bagian tanaman yang memperoleh curah sinar matahari cukup akan tumbuh lebih cepat, dan bentuk asli tajuk tanaman mulai tak beraturan. Di saat seperti inilah tanaman perlu dipangkas supaya tampilan bentuknya tetap seperti yang diharapkan. Bisa juga pemangkasan dilakukan karena kita menghendaki bentuk tanaman yang justru berbeda dari bentuk alaminya. Perlakuan ini populer dengan istilah topiary. Topiary adalah seni memangkas tanaman yang lahir di Eropa pada abad XIV. Tanaman topiary biasanya baru dibentuk setelah tumbuh mencapai ketinggian tertentu. Bila masih berusia muda, selain batang utama belum meninggi, ranting dan daun-daunnya pun belum cukup lebat untuk dibentuk. Pemangkasan juga bisa dilakukan karena kita menghendaki ketinggian tertentu. Misalnya kita ingin agar mangga yang ditanam tidak terlalu tinggi. Karenanya, dari mulai ditanam, dahan dan ranting yang muncul dari batang utama tanaman mangga, selalu dipangkas habis. Melalui cara ini akan diperoleh ketinggian tanaman seperti yang diharapkan
– Merangsang pertumbuhan bunga dan buah Secara alami tanaman memiliki sifat mampu bertahan hidup (survival) ketika dahan atau rantingnya dengan sengaja disakiti (dipotong/dipangkas). Hal ini dapat dilihat pada tanaman seperti pandan bali, kamboja, kaca piring, dan kemuning. Setelah dipotong/dipangkas, dalam waktu yang tidak terlampau lama, di lokasi potong tersebut akan menyeruak lebih dari satu tunas dahan yang baru, yang tentunya kelak memberikan cabang (ranting) serta bunga-bunga yang lebih banyak dan selanjutnya juga buah yang lebih banyak.
-Menyelamatkan tanaman . Gangguan hama seperti kutu, ulat, bekicot, semut, dan belalang yang gemar menyerbu dan melahap daun, batang, bunga, bahkan akar tanaman, bisa ditanggulangi dengan pestisida. Tetapi bila tanaman diserang penyakit akibat jamur, bakteri atau virus yang menular, tak usah ragu untuk memotong/memangkas bagian yang terkena penyakit yang dikhawatirkan akan menular pada tanaman lain. Bila perlu pangkas habis pada pangkal cabang, sisakan batang utamanya.
-Menyuburkan dan menyehatkan dahan dan ranting yang rusak atau kering memang sebaiknya dipangkas habis. Tetapi ada kalanya perlu lebih berani memangkas, menjarangkan bagian-bagian tanaman yang masih sehat, agar udara, sinar matahari, air siraman, atau air hujan menembus ke semua bagian dalam tajuk secara menyeluruh. Upaya pemangkasan ini sangat membantu pertumbuhan tanaman supaya sehat dan subur. Umumnya gangguan hama atau penyakit menyerang ruang tajuk yang kondisinya kotor (karena debu), lembab, dan gelap (karena padat). Spora jamur terutama, mudah menyerang dahan dan ranting yang lembab dan berlumut. Di samping menyelamatkan tanaman, pemangkasan tersebut membuat tanaman-tanaman di bawahnya tetap memperoleh sinar matahari cukup.
-Memperpanjang usia sekaligus meremajakan. Tanaman yang dibiarkan tumbuh alami apa adanya, pada suatu saat bisa mengalami malnutrisi. Proses distribusi zat hara dari dalam tanah menuju seluruh bagian tanaman akan melambat, karena jangkauannya makin jauh dari permukaan tanah. Penguapan air daun juga semakin tinggi, terutama bila tidak disertai penyiraman yang memadai. Melalui pemangkasan, kerimbunan daun akan berkurang. Demikian pula air daun tidak menguap dengan cepat. Jadi tindakan pemangkasan merupakan upaya peremajaan sekaligus memperpanjang usia tanaman, terutama pada tanaman perdu tinggi.