Yang pernah penulis dengar, teman-teman guru SMPN 1 Tunjungan menyebutnya sebagai bunga November. Dan memang penulis saksikan sendiri, dulu dihamparan taman sekolah setiap bulan November sekira sepuluh hari dipenuhi dengan kuntum bunga yang berwarna orange dengan daun berwarna hijau muda.Kemudian bunga-bunga itu layu, dau mengering dan tiba-tiba hilang tak berbekas sekitar bulan Desember.
Tetapi pertengahan September ini beberapa kuntum bunga telah merekah.
“Bunga November yg mekar di bulan September? Lho, kok bisa ya? Begitu unggah penulis di group WA Teman Sekantor pada Jumat 15/09/2023.
Karena memang nuansanya candaan beberapa teman guru menimpali.
“Bisa pak, prematur kok …!” komentar pak Baryanto, guru bahasa Indonesia.
Yang lain segera menambahkan dengan candaan pula, seperti komentar buumiyati,” Selak kebelet pak,,,”.
Kemudian Bu Ery, guru Tari mengomentari juga, “Bunga Lili di september ceria yaaa..”
Dari sini mulai timbul tanda tanya, “Oh, jadi nama bunganya bunga Lili?”
Menjawab rasa penasaran itu kemudian penulis segera browsing. Dan benar saja bunga itu ternyata punya beberapa nama disamping bunga November dan Lili. Nama lainnya adalah bunga bakung dan nama latinnya adalah Amarillys.
Selidik punya selidik mengapa bunga itu dikenal juga dengan nama bunga November, ternyata ada alasan ilmiahnya. Bunga ini jika dibiarkan secara alami ternyata akan mulai tumbuh pada awal musim penghujan dan pastinya di Indonesia itu akan jatuh pada sekitar bulan Oktober.
Jadi setelah musim hujan mulai datang di bulan Oktober, umbi bunga amarillys mulai tumbuh kuncup daunnya. Bersamaan dengan itu kuntum bunganya juga mulai muncul dan tumbuh secara bersamaan.
Maka pada bulan November daunnya telah mencapai pertumbuhan yang sempurna dan bersamaan dengan itu kuntum bunganya yang berwarna orange terang juga telah mekar dengan sempurna.
Dari sini penulis kemudian membuat kesimpulan sementara bahwa bunga November yang tumbuh di bulan September karena ada factor-faktor yang memicu sehingga umbi-umbi itu tumbuh kuncup daun dan kuntum bunganya.
Dan kesimpulan sementara ini didukung dengan bukti lokasi tumbuhnya bunga itu didekat keran air sehingga tidak harus menunggu air dari langit yang biasanya turun mulai bulan Oktober (musim penghujan}.
Dikutip dari Kompas.com, nama bunga Amaryllis berasal dari kata dalam bahasa Yunani “Amarullis”. Bangsa Romawi mengubah kata Yunani “Amarullis” menjadi Amaryllis, tetapi nama bunga itu tidak berubah sejak saat itu.
Dalam bahasa Inggris, namanya langsung diterjemahkan menjadi ‘berkilau, bersinar’. Bahkan ada
Pernah muncul mitos dari karya sastra atas nama bunga Amaryllis. Lebih spesifiknya, cerita sastranya adalah tentang bidadari bernama Amaryllis.
Ceritanya tertuang dalam puisi dramatis yang ditulis oleh Virgil. Dalam puisi itu, bidadari bernama Amaryllis sangat mencintai tukang kebunnya, untuk menunjukkan kasih sayangnya kepada tukang kebunnya, Amaryllis menusuk jantungnya sendiri dengan panah emas. Dia melakukan ini setiap hari selama sebulan sambil menunggu di depan pintunya dengan harapan dia akan memperhatikannya. Puisi itu menjelaskan mengapa bunga amarilis memiliki warna merah di dalam kepala bunganya. Amaryllis meninggal setelah dia berusaha menarik perhatian cintanya yang tak terbalas.
Adapun secara ilmiah kegunaan dan manfaat bunga amarilis ada banyak sekali kegunaan bunga amarilis. Namun, manfaatnya berbeda tergantung pada genusnya. Misalnya, beberapa spesies dari genus Hippeastrum memiliki jumlah alkaloid yang tinggi, tepatnya alkaloid isoquinoline. Alkaloid ini memiliki efek fisiologis pada manusia, sehingga dapat membantu dalam pembuatan obat-obatan. Alkaloid yang ditemukan dalam genus Hippeastrum juga dapat membantu mengatasi masalah mental seperti kecemasan, kejang, dan depresi.