Tahun ini, puluhan pohon mangga di SMPN 1 Tunjungan betul-betul melimpah hasilnya. Bebarapa varietas mangga yang ada seperti mangga Thailand, Madu, Gadung, Kopyor dan Apel seperti berlomba-lomba memamerkan produksinya. Alhamdulillah tentu saja, berkah melimpah dan hasil buahnya bisa terbagi kemana-mana.
Namun, akhir-akhir ini makin banyak buah yang jatuh. Awalnya mangga Thailand yang ada di depan ruang TU, kemudian mangga Madu di depan ruang pertemuan dan terakhir yang paling banyak berjatuhan adalah mangga Gadung di depan ruang komputer.
Siapa pelakunya ???
Dari kenampakan buah yang jatuh paling tidak ada dua pelaku yang bisa tertuduh. Pertama kelelawar , kedua lalat buah dan ketiga Koalisi dari keduanya.
Kondisi buah yang dimakan kelelawar biasanya mangga yang telah matang, lolos dari pengamatan dan pemetikan. Ada dua jenis kelelawar pemakan buah yaitu Rousettus amplexicaudatus dan Cynopterus horsfieldi (Codot horsfield).
Adapun pelaku yang kedua adalah lalat buah.
Dikutip dari Kompascom salah satu jenis lalat buah yang menyerang mangga adalah lalat buah Bactrocera dorsalis. Gejala serangan lalat buah ditandai dengan adanya bekas tusukan ovipositor (alat peletak telur). Setelah larva menetas dari telur di dalam buah ia kemudian berkembang menjadi bercak coklat di sekitar bekas tusukan itu. Larva akan memakan daging buah hingga buah menjadi busuk dan gugur sebelum matang. Lalat buah ini sering menyerang di awal musim penghujan.
Cara penanganannya di antaranya adalah dengan melakukan pencacahan tanah di bawah tajuk pohon yang agak dalam dan merata. Hal ini supaya pupa di dalam tanah terkena sinar matahari dan mati. Selain itu bisa dilakukan pembungkusan pada buah muda dengan kantong plastik, kertas semen, koran atau daun pisang.
Adapun pelaku yang ketiga adalah koalisi dari keduanya. Foto berikut ini merupakan buktinya. Buah membusuk dengan ratusan lalat didalamnya tetapi juga terdapat bekas-bekas cakar dan gigitan kelelawar pada kulit buahnya.
