Oleh : Sukirno, S.Pd (Guru PJOK SMPN 1 TUNJUNGAN)
Jika menilik pada prestasi atlet atau olahragawan Indonesia yang mendunia, tentu saja puluhan atlet pada level tersebut mudah sekali untuk disebutkan. Beberapa bahkan menjadi legenda dunia terutama pada cabang bulutangkis semisal Rudy Hartono, Susi susanti, pasangan Ricky Subagya dan Rexy Mainaky dan yang terbaru duet ganda pria The Daddies dan The Minions.
Untuk cabang lain, terutama yang terkenal saat ini pada cabang-cabang yang di gemari muncul pula atlet-atlet Indonesia yang bergabung dengan klub-klub profesional mancanegara dalam kompetisinya. Semisal Marcelino di klub sepak bola Deinze Belgia dan pada cabang voly Megawaty Hangesti Pertiwi di klub Red Spark Korea Selatan. Beberapa atlet voly lain juga sering menjadi incaran klub di asia tenggara dan asia semisal Dony Haryono, Farhan Halin, Luvi dan Rivan Nurmulki.
Role Model untuk tingkatkan motivasi dan prestasi
Keberadaan atlet-atlet yang populer tersebut dapat menjadi inspirasi bagi siswa dalam meningkatkan prestasi belajar mapel PJOK bahkan memungkinkan juga untuk siswa terus memacu prestasinya sehingga menjadi atlet profesional yang berprestasi. Para atlet tersebut dapat menjadi role model unruk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa.
Motivasi dalam pengertian yang berkembang di masyarakat sering kali disamakan dengan ‘semangat’, dan hasil belajar adalah suatu hasil yang dicapai oleh seorang individu dalam mengembangkan kemampuanya melalui proses yang dilakukan dengan usaha dengan kemampuan kognitif, afektif, psikomotor dan campuran yang dimilikinya untuk memperoleh suatu pengalaman dalam kurun waktu yang relatif lama sehingga seorang individu tersebut mengalami suatu perubahan dan pengetahuan dari apa yang diamati baik secara langsung maupun
tidak langsung yang akan melekat pada dirinya secara permanen, hasil belajar dapat dilihat dari nilai evaluasi yang diperoleh siswa.
Menurut Mc Donald dalam Kompri (2016) motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan) dan reaksi untuk mencapai tujuan. Dengan demikian munculnya motivasi ditandai dengan adanya perubahan energi dalam diri seseorang yang dapat disadari atau tidak.
Terdapat juga teori motivasi belajar yang dikembangkan oleh Hamzah B. Uno. Beliau mengatakan bahwa motivasi belajar dibedakan atas dua kelompok, yakni motivasi intrinsik dan ekstrinsik.
Dari pendapat kedua pakar tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi menumbuhkan kesadaran yang berasal dari dalam diri siswa. Selain itu motivasi dapat juga digali dari unsur-unsur eksternal atau berasal dari luar siswa. Berdasarkan teori inilah maka menjadikan atlet atau olahragawan yang sukses secara psikologis dalam menumbuhkan inspirasi menjadi sebuah motivasi belajar. Bayangan pada tokoh idola yang sukses dengan segala perjuangan untuk mencapai keadaan tersebut dapat menjadi role model bagi siswa. Motivasi melalui role model
Prestasi belajar dan proses belajar adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Karena prestasi belajar pada hakikatnya adalah hasil akhir dari sebuh proses belajar. Untuk mengetahui prestasi belajar seorang peserta didik biasanya dilakukan evaluasi terhadap materi belajar yang telah diberikan. Prstasi belajar di sekolah mempunyai peranan yang besar dan menjadi bagian penting untuk kesuksesan siswa pada masa yang akan datang ketika mereka telah berada di tengah masyarakatnya.
Menurut Howard L. Kingskey “Learning is the process by which behavior (in the broader sense) is originated or changed through practiceon training.” Belajar adalah proses dimana tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah melalui praktik atau latihan.
Sedangkan menurut Slameto Belajar adalah suatu proses perubahan, yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi dalam lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Dari pendapat kedua pakar tersebut maka prestasi belajar harus dilalui dari sebuah proses dan mempunyai implikasi jangka panjang baik ketika siswa masih duduk di bangku pendidikan maupun setelah hidup bermasyarakat sebagai atlet.
Untuk mengetahui berhasil tidaknya siswa dalam proses belajar perlu dilakukan suatu proses evaluasi, tujuannya untuk mengetahui prestasi yang diperoleh siswa setelah proses pembelajaran berlangsung. Adapun prestasi dapat diartikan hasil diperoleh karena adanya aktivitas belajar yang telah dilakukan.
Prestasi belajar merupakan tingkat keberhasilan seseorang dalam mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk nilai pada setiap bidang studi setelah mengalami proses pembelajaran. Prestasi belajar siswa dapat diketahui setelah diadakan evaluasi. Hasil dari evaluasi dapat memperlihatkan tentang tinggi atau rendahnya prestasi belajar siswa. Prestasi
adalah segala usaha yang dicapai manusia secara maksimal dengan hasil yang memuaskan.
Pencapaian yang tinggi dari para atlet tersebut tentu saja merupakan sebuah bentuk prestasi. Prestasi tersebut diraih melalu sebuah proses panjang, terus menerus dan tak kenal lelah. Dengan menajdikan atlet yang berprestasi baik ditingkat ASEAN, Asia bahkan dunia maka siswa dapat memahami sekaligus memraktikkan bahawa hasil atau prestasi tidaklah mengingkari proses. Atau dalam peribahasa berakit rakit dahulu berenang kemudian. Bersakit-sakit dahulu bersenang-sebang kemudian.