Oleh: Heri Ismanto, S.Pd.
Kedisiplinan belajar peserta didik
Beberapa pakar pendidikan memberikan definisi tentang kedisiplinan siswa khusunya dalam belajar dan proses pembelajaran. Dalam tulisan kali ini penulis ketengahkan kedisiplinan menurut Suharsimi Arimkunto dan E, Mulyasa dengan memfokuskan pada kedisiplinan yang spesifik dengan dunia kependidikan yaitu kedisiplinan dalam kegiatan belajar.
Menurut Suharsimi Arikunto, kedisiplinan belajar diartikan sebagai bentuk kepatuhan dan ketaatan siswa dalam menjalankan peraturan-peraturan yang telah ditetapkan oleh sekolah dan guru dalam proses pembelajaran karena didorong oleh kesadaran yang ada pada kata hatinya, kesadaran ini diperoleh karena melalui latihan-latihan. SuharsimiArikunto menambahkan bahwa kedisiplinan belajar juga dapat diartikan sebagai tindakan yang mencerminkan rasa ketaatan, kepatuhan yang didukung oleh kesadaran untuk menunaikan tugas dan kewajiban dalam rangka pencapaian tujuan pembelajaran.
Sedangkan kedisiplinan belajar menurut E. Mulyasa, kedisiplinan belajar ialah suatu keadaan tertib, dimana orang-orang (siswa) tergabung dalam suatu proses pembelajaran tunduk pada peraturan-peraturan yang telah ditetapkan dengan kesadaran diri sendiri tanpa ada paksaan, baik peraturan secara tertulis maupun tidak tertulis dalam perubahan tingkah laku.
Berdasarkan kedua pendapat dari pakar pendidikan tersebut maka kedisiplinan mempunyai pengaruh pada dua level sekaligus yaitu level individu yang berkaitan dengan peserta didik itu sendiri dan level sosial/komunitas yang berkaitan dengan pengaruh kedisiplinan terhadap dinamika yang terjadi pada lingkungan dimana peserta didik tersebut berada. Kesimpulannya bahwa kedisiplinan mempunyai kontribusi positif baiki kepada pesera didik itu sendiri dan ruang lingkup sosialnya. Bentuk bentuk kedisiplina di ruang lingkup pesrta didik dalam hal ini yang teraplikasi di SMPN 1 Tunjungan baik yang bersifat indifidual maupun soaial anatara lain kedisiplinan belajar, kedisiplinan dalam menjalankan tugas sekolah dan kedisiplinan dalam melaksanakan kegiatan sekolah misalnya dalam upacara bendera, perkemahan dan pentas seni.
Tujuan Kedisiplinan Belajar Menanamkan kedisiplinan dalam belajar kepada anak berarti membimbing dan mengarahkan pada tujuan tertentu untuk memperoleh hasil yang lebih baik. Tujuan kedisiplinan belajar adalah mengajarkan kepatuhan. Ketika kita melatih anak untuk mengalah, kita sedang mengajarkan mereka melakukan sesuatu yang benar untuk alasan yang tepat. Pada awalnya, kedisiplinan yang terbentuk bersifat eksternal (karena diharuskan orang tua/lingkungan luar), tetapi kemudian menjadi sesuatu yang internal, menyatu kedalam kepribadian anak sehingga disebut sebagai kedisiplinan diri.
Menurut E. Mulyasa, kedisiplinan peserta didik bertujuan untuk membantu menemukan diri, mengatasi, dan mencegah timbulnya problem- problem kedisiplinan, serta berusaha menciptakan suasana yang aman, nyaman, dan menyenangkan bagi kegiatan pembelajaran, sehingga mereka menaati segala peraturan yang ditetapkan. Guru harus mampu membantu peserta didik mengembangkan pola perilakunya, meningkatkan standar perilakunya dan melaksanakan aturan sebagai alat untuk menegakkan kedisiplinan.
Kesuksesan prestasi peserta didik
Prestasi peserta didik berkaitan dengan prestasi belajar yang berkaitan dengan kegiatan intrakurikuler yang berkaitan dengan pencapaian nilai raport, ekstrakurikuler maupun prestasi lain dalam berbagai lomba baik yang diselenggarakan di sekolah maupun di masyarakat. Ranah prestasi dengan demikian dapat berada pada prestasi individual maupun kelompok.
Menurut Rosyid (2020), Prestasi belajar adalah hasil dari suatu kegiatan pembelajaran dengan perubahan yang dicapai seseorang. Tingkat keberhasilan tersebut dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf, maupun kalimat dengan standaisasi yang telah ditetapkan. Hasil belajar ini dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam menentukan prestasi belajar peserta didik, hasil ini juga dapat dimaknai sebagai pencapaian pemahaman terkait dengan materi ataulokal tertentu yang telah disampaikan oleh guru dan dipelajari oleh peserta didik. Menurut Suryabrata (2006), Prestasi belajar merupakan perumusan nilai akhir peserta didik yang dapat diberikan oleh pengajar berupa kemajuan peserta didik setelah proses belajar yang dilaluinya selamamasa tertentu. Sedangkan menurut Muhibbin (dalam Marbun, 2018) Prestasi belajar merupakan keberhasilan peserta didik dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang kemudian dinyatakan dalam bentuk skor atau nilai dari hasil ujian mengenai materi pelajaran tertentu. Berdasarkan definisi dari beberapa tokoh di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil akhir yang diperoleh oleh peserta didik setelah melalui proses belajar dan ujian di sekolah, yang dapat dinyatakan dalam bentuk huruf atau angka yang oleh guru selaku pengajar dan pendidik bagi peserta didik.
Kesuksesan setidaknya dapat berbasis pada dua faktor yaitu kuatnya motivasi peserta didik dan potensi/bakat dari peserta didik itu sendiri. Kedua faktor tersebut saling memengaruhi dan menguatkan. Bakat saja misalnya tidak akan cukup, karena bakat yang tidak diasah dapat berakibat mematikan daya tumbuh kreatifnya. Sedangkan motivasi akan lebih dapat mencapai hasil yang maaksimal jika ditunjang dengan bakat/potensi yang kuat. Bakat atau potensi tersebut akan membuat proses menjadi lebih mudah, lebih kreatif dan lebih cepat dalam menjalaninya.
Menurutt Sardiman (2004) motivasi belajar sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang dapat menghasilkan aktivitas belajar dan menjamin kelangsungan dari aktivitas belajar tersebut yang kemudian dapat memberikan arah pada aktivitas belajar yang membuat tujuan belajar yang dikehendaki menjadi terlaksana. Motivasi pada siswa dapat mempengaruhi kerja keras siswa untuk mendapatkan nilai hasil akhir, sehingga ketikamenemukan hambatan peserta didik akantetapberusaha menyelesaikan sampai akhir sehinggadapat memiliki nilai hasil belajar yangbaik. Motivasi diibaratkan sebagai dorongan bagi individu untuk terus bergerak dan berusahadalam mencapai tujuan dalamproses belajarnya.
Tidak ada prestasi yang sifatnya instan. Prestasi pasti diperoleh melalui sebuah proses panjang dalam sebuah kontunuitas. Oleh karena itu kedisiplinan merupakan kunci utama dalam menjalani proses tersebut. Bagi peserta didik sendiri, kedisiplina tersebut dapat membuah dua hasil. Yang pertama peserta didik terbangun karakter dan kepribadiannya sebagai orang yang disiplin yang dapat melahirkan karakter baik lainnya seperti bertangggung jawab/berintegritas, trasparan pekerja keras yang tangguh. Sedangkan penghargaan atas prestasi hanyalah merupakan penghargaan pada bakat dan proses yang dijalaninya. Benar kata pepatah bahwa “Hasil tidak mengingkari proses”.