Kegiatan Persami SMPN 1 Tunjungan diselenggarakan mulai Sabtu 30 September 2023 hingga Minggu 1 Oktober 2023. Antusiame pada kegiatan ini terlihat pada hadirnya para guru yang telah purna tugas hingga para alumni yang turut membantu pelaksanaan kegiatan.
Sejak awal kegiatan, Parjo selalu kepala sekolah SMPN 1 Tunjungan telah berpesan kepada semua guru, TU dan karyawan agar membantu pelaksanaan gawe bersama ini hingga sukuses dan lancar pelaksanaan.
“Memang panitia kegiatan persami ini telah tertera dalam SK panitia. Tapi kami berharap, yang tidak tertera dalam SK pun untuk turut membantu,” pesannya.
Alhasil pelaksanaan persami terhitung lancar, guyub dan antusias dilaksanakan. Turut hadir pada acara Api Unggun dan Pentas Seni beberapa guru dan yang telah purna tugas antara lain Parjiyoto, Harmanto, Bu Dhani,Surahman, Sukono dan Karsono.
Antusiasme juga nampak dari banyaknya alumni yang hadir bahkan turut terlibat membantu kegiatan, diantaranya adalaah Si Kembar Nina dan Anin.
“Kami senang dapat undangan untuk turut membantu kegiatan persami tahun ini. Bahkan kami sampai menginap loh,” ujar Anin dengan antusias.
“Tapi meskipun karena diundang, kami tetap sukarela sebenarnya. Karena kami dulu akif dalam pramuka juga dan sekarang setelah melanjutkan di SMU pun masih aktif juga,” tambah Nina.
Dalam giat Persami dua hal yang cukup menonjol adalah acara Api Unggun dan Pentas Seni serta kegiatan Pionering.
Faqih Bariklana peserta didik kelas 7E menyampaikan pengalamannya setelah unjuk ketrampilan dengan kelompoknya membawakan Dance Simaphore.
“Awalnya kami malas-malasan Pak berlatihnya. Tapi kakak-kakak pendamping itu loh terus nggegeri dan ngobrak-obrak untuk berlatih. Mungkin tiga hari sebelum persami ini kami sepertinya baru sungguh-sungguh berlatih,”ungkapnya setelah menyelesaikan pentas.
“Tongkat yang dikreasikan itu namanya pionering,” terang Muhammad Ali salah seorang kakak pembina.
“Yang ditampilkan itu berupa gapura,” tambahnya.
Membuat pionering itu, dari yang penulis amati memang cukup lama dan harus telaten. Mulai dari mencari bentuk yang diinginkan, pengecatan dan mengikatnya sehingga mendapatkan bentuk yang diinginkan. Tetapi jerih payah itu dapat dikatakan berhasil karena terbukti keberadaan Pionering itu memberi kualitas tersendiri dalam pelaksanaan Persami.