Bertempat di Hall Musala Al Hafidz SMPN 1 Tunjungan diselenggarakan halal bi halal pada hari Minggu 28/04/2024 dengan tema “Mari kita buka hati, Untuk saling memaafkan”. Acara halal bi halal diselenggarakan oleh Paguyuban Keluarga Besar SMPN 1 Tunjungan.
Titi Suprih Miwantara sebagai Ketua Paguyuban Keluarga Besar SMPN 1 Tunjungan berpesan bahwa berbuat baik kepada yang baik pada kita, itu biasa. Tapi berbuat baik pada orang yang berbuat buruk pada kita itu luar biasa.
“Gusti Allah ngajarke lan ngapikoni siro marang wong sing gawe elek marang siro,” pesannya dalam bahasa Jawa.
“Saya ingat dulu waktu belajar PMP ada butir-butir Pancasila yang berbunyi mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan. Kehadiran bapak ibu hari ini berarti telah mengutamakan kepentingan bersama tersebut. Terimakasih atas antusiasme untuk semua bantuan dan kehadirannya,” pungkasnya.
Sementara itu,Parjo selaku pembina Paguyuban Keluarga Besar SMPN 1 Tunjungan berharap agar hala bi halal ini membawa berkah pada kita semua.
“Mohon bimbingan pada Gus Ali Subchan untuk memberikan bimbingan pengetahuan dan pemahaman kami pada ilmu agama yang masih sangat minim,” tambahnya.
“Kegiatan halal bi halal yang lama tidak diselenggarakan, alhamdulillah dapat dilaksanakan sekarang ini. Halal bi halal ini kita niatkan dengan ikhlas agar kekeluargaan kita makin erat. Mari membuka hati untuk saling memaafkan,” pesannya di akhir sambutan.
Pada acara inti disapaikan tausiyah oleh Gus Ali Subchan dari pondok pesantren Nurul Hidayah, desa Bacem kecamatan Banjarejo.
“Sekolah adalah taman surga, sebaik- baik profesi adalah guru. Oleh karena itu ilmu menempati posisi paling tinggi untuk diperjuangkan. Allah akan mengangkat beberapa derajat kepada para penuntut ilmu. Tugas guru memang berat bukan hanya mengajar, tapi juga terus memikirkan dan mendoakan siswa,” terang Gus Ali untuk memotivasi para guru SMPN 1 Tunjungan.
Selanjutnya Gus Ali berpesan agar sebagai guru niat kita harus kita tata, kita dandani. Apalagi ada kecenderungan etika, adab dan kesopanan mulai banyak ditinggalkan siswa.
“Bisa saja siswa belajar lewat youtube tetapi ada keutamaan dari tatap muka. Tatap muka memberi sugesti yang positif bagi murid. Karena akan ada tambahan keberkahan dari Allah yang didapatkan,” terangnya lebih lanjut.