Pohon dengan batang dan dahan yang dipenuhi duri itu berdiri dengan kokoh di sudut selatan taman depan Musala Al Hafidz SMPN 1 Tunjungan. Termasuk pohon langka dan jarang ditemui karena pohon tersebut memang bukan tumbuhan asli Indonesia. Nama latin pohon tersebut adalah Hura crepitans.
Seperti yang tertulis dalam laman Wikipedia, pohon ini merupakan salah satu jenis dari suku Euphorbiaceae. Pohon ini dikenal juga dengan pohon Roda karena buahnya mirip roda, juga dikenal dengan pohon dinamit karena buahnya bisa mengeluarkan ledkan yang cukup keras. Sebagian lagi mengenalnya dengan pohon Kalpataru. Tanaman ini berupa pohon besar, bergetah putih susu, lebar tajuk kurang lebih 10 m, berbatang lurus, batang berduri rapat, tinggi hingga 20 m. Daun tunggal, bertangkai, berbentuk jantung, tepi daun bergerigi, kelompok bunga jantan terpisah dengan bunga betina buah berbentuk bulat seperti roda, beralur di bagian luarnya.
Tumbuhan ini di Jawa Tengah dan Jawa Timur disebut Kuku Macan karena pada buahnya terdapat sekat-sekat yang mirip kuku harimau. Buah roda biasanya ditanam di pinggir-pinggir jalan sebagai tanaman peneduh,tanaman hias dan tanaman obat. Buah roda sangat mirip dengan buah pohon mitologi Kalpataru yang banyak terdapat di relief candi kuno peninggalan agama Hindu maupun Budha.Sehingga masyarakat di sekitar Candi Borobudur dan Jawa Tengah menyebut pohon ini sebagai pohon Kalpataru.
Manfaat Kalpataru
Peran tanaman kalpataru disamping sebagai peneduh, penyerap karbon, penghasil oksigen, tanaman ini diduga mempunyai kandungan berkhasiat obat.Buah roda mempunyai kegunaan sebagai obat,di jawa buahnya yg sudah dibuat bubuk atau dilembutkan biasanya digunakan untuk mengobati puruh yang menahun. Di yogyakarta dan solo biji yang di bakar setengah matang di kupas atau di bentuk pil dicampur dengan madu sebagai bahan pencahar.
Kegunaan lain di Hawai kayu buah roda digunakan sebagai bahan bangunan dan kotak kemasan. Kulit batang yang dimemarkan dan getah kayu digunakan sebagai racun ikan. Namun apabila keracunan getah ini digunakan susu dan gula yang dicucikan kemuka sebagai penawarnya. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi senyawa fitokimia meliputi flavonoid, tanin, alkaloid, saponin, steroid, dan triterpenoid dari daun, tangkai daun, kulit batang, dan batang tanaman kalpataru (Hura crepitans) yang selanjutnya dapat dijadikan bahan pertimbangan sebagai salah satu jenis tanaman hutan kota obat yang berkhasiat obat.
Berdasarkan hasil penelitian Hura crepitans mempunyai kandungan senyawa kimia meliputi saponin, tanin, flavonoid, steroid, dan triterpenoid. Daun dan tangkai mempunyai potensi tertinggi untuk dimanfaatkan sebagai obat. Daun memiliki kadar flavonoid dan saponin tertinggi dari bagian lainnya yaitu sebesar 15.36% dan 1.05%, sedangkan tangkai memiliki kadar tanin tertinggi yaitu sebesar 1.49%. Flavonoid berfungsi mengobati penyakit yang disebabkan oleh radikal bebas. Kalpataru dapat direkomendasikan sebagai salah satu jenis tanaman hutan kota yang berkhasiat obat.
Pohon Berbahaya?
Dilansir dari IDN Times tumbuhan ini memiliki banyak nama lain, seperti pohon dinamit, buah roda, bahkan dikenal juga dengan sebutan pohon neraka. Nama ini diberikan karena sifat tumbuhan ini yang memang sangat berbahaya. Buahnya pun berbahaya karena selain dapat meledak seperti dinamit saat matang, getahnya juga dapat menimbulkan kram usus, diare, muntah, kebutaan, bahkan kematian. Kerap dijuluki pohon dinamit sebab buah dari pohon ini akan meledak jika sudah matang. Ledakannya pun cukup keras. Pecahannya bisa terlempar hingga seratus meter jauhnya. Kecepatan ledakannya bahkan bisa melukai manusia atau hewan. Dengan cara inilah, pohon ini menyebarkan bijinya sebagai cara berkembang biak.
.